Why the title is “ CRY AFTER SMILE ” ……?

Dengan serakah manusia menjamah alam…..

Dengan bangga manusia melukai alam……..

Mereka berlomba mencuri sepenggal senyum hanya untuk dirinya…………….

Tapi tahukah……?

Senyum itulah yang akan membawa derita dan tangisan tiada akhir……..

Ketika bumi hangus………

Dimanakah senyum itu…….apakah masih terlihat harganya……

Bukankah hanya tangis yang tersisa……….. ????

Apakah aku akan “MATI” setelah kematian beruang kutub…………

“KEMATIAN” kata yang paling menakutkan bagi manusia...bagi aku, bagi kamu dan bagi siapapun yang hidup…..Tapi, baik sadar maupun tanpa sadar aku manusia merangkai kematian itu tidak hanya untuk si polar bear (alias beruang kutub), melainkan juga untuk diriku hanya dalam hitungan waktu.

Bagaimana global warming dapat menyebabkan kematian beruang kutub….?Akibat global warming es di kutub perlahan mulai mencair yang mengakibatkan lautan lebih luas mengalahkan permukaan es disana. Seiring panasnya permukaan bumi, suhu dikutub pun berubah dengan sangat drastis. Lapisan lemak yang melindungi tubuh beruang kutub dari cuaca dingin pun kian menipis mengakibatkan tubuhnya semakin kurus.

Dulu, beruang kutub tinggal menggali lubang pada permukaan es dan menunggu mangsanya si anjing laut yang biasanya keluar untuk menghirup oksigen, kemudian dengan lahap memangsanya. Tapi sekarang, beruang kutub harus bekerja keras banting tulang berenang dan menyelam untuk memburu dan mengejar mangsanya. Untuk mencari makan pun semakin sulit, hal ini bahkan mengakibatkan perubahan perilaku beruang kutub menjadi kanibal….

Jika sekarang beruang kutub di ambang kepunahan, bagaimana dengan manusia….mungkin puluhan, ratusan atau ribuan tahun ke depan manusia lah yang akan berada diposisi itu. Masih sempatkah manusia menyesal ketika saat itu tiba, jika tidak dari sekarang, sampai kapankah harus menunda atau berpura-pura tidak sadar akan global warming.

Manusia terus menabung, bukan untuk kehidupan melainkan untuk memanaskan bumi dan melihat kematiannya………….